20 Agustus 2024 11:57 am

Wisata ke Jogja sekaligus menikmati Festival Budaya

Wisata ke Jogja sekaligus menikmati Festival Budaya
Jogja memiliki daya tarik tersendiri sehingga hampir selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Salah satu waktu terbaik berkunjung ke Jogja adalah saat sedang digelar festival budaya Jogja.
Dari 1 kota dan 4 kabupaten di Jogja setiap kota dan kabupaten memiliki festival dan kebudayaan yang berbeda-beda. Suasana tradisional masih sangat terasa saat mengikuti festival yang ada di Jogja. Suasana inilah membuat rasa ingin kembali lagi ke Jogja walaupun sudah beberapa kali datang ke kota ini. Jika ingin datang lagi, ada baiknya sobat mencari tahu tentang beberapa festival budaya yang rutin diselenggarakan.
Supaya Sobat Ardes tidak bingung kapan mau berkunjung ke festival-festival budaya di Jogja berikut mimin berikan rekomendasi beberapa festival yang seru dan menarik buat Sobat Ardes semua.

1. Festival Sekaten Yogyakarta

Dikutip dari jurnal berjudul Tradisi Upacara Sekaten di Yogyakarta oleh Ichsanudin Ahmad, dkk (2021), Sekaten merupakan budaya peninggalan Sunan Kalijaga yang kala itu berupaya untuk menyebarkan agama Islam di Jogja. Sekaten diadakan secara rutin tiap tahunnya pada tanggal 5 hingga 11 bulan Rabi'ul Awal (dikenal sebagai bulan Mulud dalam kalender Jawa), dan diakhiri pada tanggal 12 Rabi'ul Awal dengan pelaksanaan perayaan Garebeg Mulud.

Upacara Sekaten
Upacara Sekaten
Sumber: https://www.kratonjogja.id
Sejarah sekaten sendiri tidak lepas dari upaya penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga yang saat itu sudah dilakukan pada masa Kerajaan Demak. Kala itu, mayoritas kepercayaan masyarakat adalah Hindu dan Budha. Demi mencapai tujuannya, Sunan Kalijaga menarik perhatian warga dengan mengiring lagu ciptaannya bersama alat musik gamelan. Dengan cara tersebut Sunan Kalijaga berhasil mengumpulkan warga, dan hal tersebut dimanfaatkan untuk menyebarkan agama Islam dan membimbing warga untuk mengucapkan kalimat syahadat. Maka dari itu, Sunan Kalijaga diberi julukan "Kyai Sekati" yang diperoleh dari makna sekaten dan berasal dari kata syahadatain.
Pendapat lain adalah berasal dari kata syahadataini, yang maksudnya dua kalimat syahadat. Upacara ini dimulai dengan dikeluarkannya dua perangkat gamelan, yaitu Kyai Nogowilongo dan Kyai Gunturmadu dari Bangsal Sri Manganti ke Bangsal Ponconiti yang terletak di Kemandhungan Utara. Pada sore harinya, kedua gamelan dibunyikan untuk selanjutnya pada pukul 23.00-24.00 WIB dipindahkan ke halaman Masjid Agung dengan iring-iringan abdi dalem Kraton. Selama satu bulan sebelum dimulainya upacara ini biasanya diadakan pasar malam yang diselenggarakan di Alun-alun Utara.
Upacara ini berlangsung setiap tanggal 06 sampai dengan 12 bulan Maulid di Kompleks Kraton dan Masjid Agung. Sebagai penyelenggaran dari upacara ini adalah pihak Kraton Ngayogyakarta. Berdasarkan tanggal tersebut maka waktu yang tepat untuk sobat melihat acara Sekaten di tanggal 09 September 2024-16 September 2024 dimana acara dimulai pukul 08.00-23.00 WIB dengan berbagai rangkaian acara yang berbeda setiap harinya.

Penabuh Gamelan Sekaten
Penabuh Gamelan Sekaten
Sumber: https://www.kratonjogja.id

Jika dilihat dari penjelasan diatas, tidak dijelaskan adanya prosesi pasar malam dalam rangkaian acara Sekaten di Keraton Yogyakarta. Terkait hal tersebut, Tepas Tanda Yekti Keraton Yogyakarta Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tirtawijaya membarikan penjelasannya. “Sekaten dengan pasar malam berbeda prinsipnya bagi keraton. Jadi pasar malam dengan Sekaten berbeda. Mindset-nya masyarakat, Sekaten itu pasar malam, sebenarnya tidak. Itu hal yang berbeda,” ucap Tirtawijaya kepada Kompas.com, Jumat (22/9/2023).

Kirab Gunungan
Kirab Gunungan
https://tourismculture11.blogspot.com

Jadi setelah dilakukan syahadatain, itu digelar dakwah yang bisa diikuti masyarakat. Namun acara Sekaten ternyata membuat Belanda takut dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan Keraton Yogyakarta. “Setiap ada perkumpulan selalu curiga (Belanda), akhirnya membuat siasat acara Sekaten fokusnya dipecah dengan adanya pasar malam,” ucap dia. Strategi Belanda itu kemudian membuat fokus Sekaten pun menjadi terpecah karena ada pasar malam. Jadi sobat jangan sampai salah ya.. Acara sekaten yang sebenarnya adalah upacara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh Kraton Yogyakarta, dan untuk pasar malam sendiri dibuat oleh belanda untuk memecah masyarakat saat itu.
Jika sobat ungin berkunjung ke pasar malam sekaten boleh saja tapi mimin sarankan jangan sampai melewatkan acara sekaten yang sebenarnya yang dilaksanakan pihak keraton Yogyakarta ya Sobat...

2. Pasar Kangen Jogja

Pasar Kangen Jogja sudah dikenal masyarakat sejak tahun 2007 dan menjadi acara yang rutin digelar setiap tahunnya. Di acara ini, Sobat bisa merasakan nuansa tempo doeloe yang didukung dengan beraneka ragam jajanan pasar yang khas dari daerah Jogja dan kabupaten sekitar seperti Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo, yang unik serta sudah jarang didapatkan di zaman sekarang.
Di samping itu, pengunjung pun dapat menemukan berbagai jenis mainan lawas, barang-barang antik serta karya seni yang diperjualbelikan. Tempatnya sendiri tidak jauh dari Malioboro dan Pasar Bringharjo. Setiap tahunnya, festival ini selalu ramai dikunjungi wisatawan.
Suasana Pasar Kangen
Suasana Pasar Kangen
Sumber : https://tby.jogjaprov.go.id

Menurut sejarah dan beberapa suber Festival Pasar Kangen pertama kali digelar di tahun 2007 dengan konsep pasar yang memadukan antara seni budaya tradisional dan budaya kuliner khas Yogyakarta. Bisa dikatakan bahwa Pasar Kangen merupakan sebuah zona yang membangun nilai-nilai kemanusiaan.
Semua yang diperdagangkan dalam Pasar Kangen ini menjadi gambaran bagaimana Yogyakarta zaman dulu dan seperti mesin waktu. Semua yang ada di masa lalu bisa ditemukan di festival budaya ini. Di acara ini, pengunjung pun bisa melihat bagaimana perkembangan Yogyakarta dari masa ke masa.

Stand Jajanan di Pasar Kangen
Stand Jajanan di Pasar Kangen
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=U7w96yCejmw

Untuk lokasi acara Festival Pasar Kangen Jogja berlokasi di Taman Budaya Yogyakarta, Jalan Sriwedani No.1, Ngupasan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain sobat dapat menikmati kuliner lawas yang dijajakan oleh pelaku UMKM sebat juga dapat mencari kerajinan khas Jogja, barang-barang lawas yang unik, pertunjukan seni tradisional, serta workshop kesenian. Semua itu tanpa dipungut biaya masuk, sobat hanya perlu membayar parkir sebesar 3000 untuk sepeda motor dan 5000 untuk mobil.
Sobat bisa mendatangi festival kebudayaan ini setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Pasar Kangen biasanya diselenggarakan setiap bulan Februari atau Maret setiap tahunnya. Pasar kangen biasanya dilaksanakan antara bulan Juli-Agustus namun pada tahun ini juga dilaksanakan di awal bulan puasa pada bulan Maret 2024. Untuk informasi seputar jadwal dan keseruan Festival bisa sobat cek di Instagram @pasarkangen jadi jangan sampai kelewatan.

3. Perayaan Hari Jadi Yogyakarta

Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755, seperti dikutip laman Pemerintah Kota Yogyakarta. Perjanjian itu ditandatangani pihak Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isi perjanjian tersebuat yaitu Negara Mataram dibagi dua, setengah masih menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak Pangeran Mangkubumi. Setelah perjanjian itu, Pengeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I segera menetapkan bahwa daerah Mataram diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dan beribukota di Ngayogyakarta (Yogyakarta). Ketetapan ini diumumkan pada 13 Maret 1755.

Bincang dengan Masyarakat
Bincang dengan Masyarakat
Sumber: https://hutkota.jogjakota.go.id/gallery

Setelah penetapan diumumkan, Sultan Hamengku Buwono segera memerintahkan kepada rakyat membabad hutan untuk didirikan Kraton. Setahun kemudian, Sultan Hamengku Buwono I berkenan memasuki Istana Baru sebagai peresmiannya. Dengan demikian, berdirilah Negari Ngayogyakarta Hadiningrat, atau kota Yogyakarta, dengan peresmian pada 7 Oktober 1756.

Karnaval
Karnaval
Sumber: https://hutkota.jogjakota.go.id/gallery

Acara HUT Kota Yogyakarta biasanya diperingati 1-9 Oktober setiap tahun dengan berbagai acara seperti kegiatan karnaval pelajar TK, SD, SMP, pameran seni budaya, pameran UMKM, pentas seni budaya, festival wayang, fashion day oleh komunitas pedagang, Malioboro Coffe Night. Jadi jangan sampai kelewatan untuk ikut dalam kemeriahan acata HUT Jogja sobat...

Itulah rekomendasi mimin Ardes untuk event dan festival Jogja yang bisa sobat ikuti jika sedang berkunjung ke Jogja. Kalau Sobat mau trip yang nyaman gak ribet dan mau menikmati Jogja dan keseruan budayanya bisa langsung hubungi mimin Ardes atau cek di website www.ardestourjogja.com dan sosial media Ardes @ardestourindonesia. Sampai ketemu di rekomendasi mimin Ardes selanjutnya See You Sobat....







Blog Post Lainnya
Social Media
Kontak & Alamat
02742850086
085266985956
082220164585
085156574792
085174168248
ardestour@gmail.com
Pembayaran
-
-
Ardes Tour Indonesia 2024