Salah satu destinasi wisata budaya yang menyajikan keindahan dan sejarah peradaban Jawa, khususnya Kerajaan Mataram yang terpecah menjadi empat kerajaan besar di Solo dan Yogyakarta: Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman. Museum ini menawarkan pengalaman yang mendalam mengenai warisan budaya, seni, dan sejarah Jawa melalui berbagai koleksi dan cerita yang menghubungkan masa lalu dengan kehidupan saat ini.
Makna Nama Ullen Sentalu Nama Ullen Sentalu
merupakan singkatan dari kalimat dalam bahasa Jawa: “Ulating blencong sejatine tataraning lumaku,” yang artinya adalah nyala lampu blencong (lampu tradisional dalam pertunjukan wayang kulit) yang menjadi petunjuk bagi manusia dalam menapaki perjalanan hidupnya. Filosofi ini mengajak pengunjung untuk memahami bahwa setiap langkah kehidupan, baik dalam kebudayaan maupun sejarah, membutuhkan cahaya pengetahuan sebagai panduan.
Sejarah dan Koleksi Museum
Museum Ullen Sentalu didirikan oleh keluarga Haryono, yang merupakan keturunan bangsawan dan pembatik terkenal di Yogyakarta. Keluarga ini sangat mencintai sejarah dan budaya Jawa, serta berusaha melestarikan dan memamerkan warisan tersebut. Koleksi museum ini beragam dan terdiri dari berbagai benda bersejarah, antara lain:
- Lukisan dan foto bangsawan: Menggambarkan kehidupan keluarga kerajaan Mataram, serta potret-potret penting dari masa lalu.
- Kain batik: Koleksi kain batik khas Yogyakarta dan Solo, yang memiliki makna dan filosofi mendalam.
- Gamelan kuno: Alat musik tradisional yang menjadi bagian integral dalam pertunjukan budaya Jawa.
- Arca-arca budaya Hindu dan Buddha: Menampilkan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam kehidupan masyarakat Jawa.
- Peninggalan sejarah lainnya: Termasuk surat-surat cinta dan puisi yang menjadi bagian dari kisah cinta tragis Putri Tineke, putri dari Sunan Surakarta Pakubuwono XI.
Ruang Syair untuk Tineke Salah satu ruangan yang paling menarik perhatian adalah Ruang Syair untuk Tineke. Ruangan ini menceritakan kisah cinta Putri Tineke yang patah hati karena pria yang dicintainya dianggap tidak sebanding dengan status bangsawan yang dimilikinya. Tineke menerima banyak surat cinta dan puisi penghiburan dari saudara dan teman-temannya, yang bisa ditemukan di ruang ini. Kisah ini menjadi salah satu cerita romantis dan tragis dalam sejarah keluarga kerajaan Mataram. Arsitektur Museum Arsitektur Museum Ullen Sentalu terinspirasi oleh desain arsitektur yang menyatu dengan koleksi yang ada di dalamnya. Konsep ini didasarkan pada pernyataan Yoshio Taniguchi, arsitek Jepang yang mendesain ulang Museum of Modern Art (MoMA), yang mengatakan bahwa arsitektur seharusnya tidak tampil terpisah sebagai karya yang berdiri sendiri, melainkan harus bersinergi dengan koleksi museum itu sendiri. Bangunan museum ini dirancang dengan pilar-pilar batu alam yang khas dan berkonsep tropis. Setelah melewati beberapa ruangan, pengunjung akan menemukan bangunan putih dengan fasad ujung lancip, menyerupai kastil Eropa yang megah. Desain ini mencerminkan perpaduan antara kebudayaan Jawa dan pengaruh dunia luar. Kebijakan Foto dan Spot Foto Khusus Museum ini terkenal dengan kebijakan yang melarang pengunjung untuk mengambil foto di hampir seluruh area museum. Hal ini bertujuan untuk menjaga keaslian dan keamanan koleksi museum. Namun, terdapat beberapa spot khusus yang disediakan untuk berfoto, seperti di area replika relief Candi Borobudur yang dibuat miring untuk menggambarkan penurunan minat generasi muda terhadap seni dan budaya Jawa.
Lokasi dan Jam Operasional
Museum Ullen Sentalu terletak di Jalan Boyong KM 25, Kaliurang Barat, Sleman, Yogyakarta, sekitar 25 km dari pusat kota Yogyakarta. Lokasinya yang berada di kaki Gunung Merapi memberikan suasana sejuk dan alami, menciptakan pengalaman yang menyenangkan saat mengunjungi museum ini. Museum ini buka setiap hari kecuali hari Senin, dengan jam operasional sebagai berikut:
- Selasa - Jumat: 08.00 - 16.00 WIB
- Sabtu - Minggu: 08.30 - 17.00 WIB
- Senin: Tutup
Harga Tiket Masuk
- Pengunjung Domestik:
- Dewasa: Rp40.000,-
- Anak-anak (5-12 tahun): Rp20.000,-
- Pengunjung Mancanegara:
- Dewasa: Rp100.000,-
- Anak-anak (5-12 tahun): Rp60.000,-
Perlu dicatat bahwa pembelian tiket dan tur terakhir dilakukan 30 menit sebelum museum tutup. Jadi itulah sobat rekomendasi wisata Yogyakarta, masih banyak yang belum bisa mimin sebutkan mungkin di artikel selanjutnya ya sobat. Untuk rencana tour Jogja yang murah dan seru sobat bisa langsung menghubungi Admin Ardes di https://www.ardestourjogja.com/ atau di sosial media Ardes @ardestourindonesia. Jadi tunggu apalagi? mau liburan yang mudah dan menyenangkan sudah pasti Ardes Tour pilihannya. See You Sobat...